Forum Diskusi

Kesetaraan gender

Kesetaraan gender

oleh Rima Hartati -
Jumlah balasan: 11

Meskipun terasa sebagai suatu isu yang paling alami dan gamblang di zaman modern, kesetaraan gender belum mencapai titik ini. bagi wanita kesetaraan gender atau tepatnya ketidaksetaraan gender tetap menjadi suatu tantangan awal yang harys di atasi dalam berbagai hal di bidang kehidupan, termasuk dalam pengelolaan sumber daya hutan.

Dengan demikian kesetaraan gender di sini adalah tentang usaha pencapaian keseimbangan antara peran dan hubungan dari pria dan wanita. hal ini merupakan suatu kontruksi sosial dimana kedua jenis kelamin dapat membuat pilihan tanpa di komentari atau di protes atau di batasi oleh suatu pandangan umum yang sudah terbentuk.

Sebagai balasan Rima Hartati

Re: Kesetaraan gender

oleh Jayanthi BR Surbakti -
Bagaimana sebenarnya bentuk kesetaraan gender dalam pengelolaan sumber daya hutan ? Saya belum begitu mengerti mba.. Mohon penjelasannya.
Sebagai balasan Rima Hartati

Re: Kesetaraan gender

oleh Ginanjar Saras Adhiguna -

Hallo selamat malam, saya Ginanjar Saras Adhiguna..

Bahasan yang menarik, realita mengenai kesetaraan gender di indonesia kaitannya dengan pengelolaan sumberdaya hutan memang belum menemui titik temu atau masih dominasi oleh kaum laki laki. Dan tidak hanya dalam pengelolaan sumberdaya hutan tetapi juga di setiap lini kegiatan ataupun berbagai hal. Paradigma atau pemikiran mengenai kontruksi sosial inilah yang harus dikelola atau diubah perlahan agar tercipta kesetaraan peran gender, seperti pemberian kesempatan dan kepercayaan.

Menurut ibu rima, adakah solusi atau gagasan terhadap ketidaksetaraan gender? 

Sebagai balasan Ginanjar Saras Adhiguna

Re: Kesetaraan gender

oleh Jayanthi BR Surbakti -

Didominasi oleh kaum laki-laki? Contoh konkretnya bagaimana pak Ginanjar? 

Sebagai balasan Jayanthi BR Surbakti

Re: Kesetaraan gender

oleh Ginanjar Saras Adhiguna -

Contoh konkretnya hampir disetiap kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan kita ambil contoh IUPHHK-HTI, di setiap kegiatannya hampir dikerjakan atau didominasi oleh kaum laki laki seperti contoh mulai dari perencanaan hingga teknis lapangan, sedangkan andil perempuan sangat sedikit bahkan hampir tidak ada. Contoh konkret lagi dalam open recruitment suatu perusahaan kehutanan tertera syarat  konkret yaitu laki laki.

Sebagai balasan Ginanjar Saras Adhiguna

Re: Kesetaraan gender

oleh Nur Izzatil Hasanah -

Gimana ya, kadang yang saya lihat itu bukan menjadi hal yang berarti mendiskriminasi kaum perempuan, tapi tugas yang berat di lapangan memang menjadi tugas laki-laki. Kesempatan juga sepertinya telah diberikan kepada perempuan, misalnya polisi kehutanan ada lowongan untuk laki-laki dan perempuan, tapi apakah kemudian peminat perempuannya banyak? saya lihat juga tetap didominasi oleh laki-laki, dan ini karena beban kerja yang berat juga.

Sebagai balasan Ginanjar Saras Adhiguna

Re: Kesetaraan gender

oleh Pengguna terhapus -
saya pak ginanjar itu bukan merupakan contoh yang sesuai yang kemudian kita menyimpulkan bahwa ketimpangan gender itu terjadi di banyak lini pada bidang kehutanan. mari kita dulu melihat sebuah realitas dilapangan, bukankah yang banyak menjadi tenaga admin adalah peremuan? yang lebih diutamakan dalam hal penyebarluasan informasi dan penjualan adalah perempuan? kenapa? perempuan lebih baik dalam hal penyusunan data dan barang serta juga lebih baik dalam komunikasi verbal. untuk itu, peran itu lebih baik diberikan kepada perempuan.

ini bukan masalah bidang yang saat ini dikuasai oleh laki-laki kita harus paksakan juga untuk dikuasai oleh perempuan. tidak, sama sekali tidak. masalah gender adalah masalah pembagian peran bahwa, ada hal yang dikuasai oleh perempuan dan tidak oleh laki-laki dan ada hal-hal yang tidak dikuasai oleh perempuan namun dikuasai oleh laki-laki. untuk itu, pembagian peran oleh laki-laki dan perempuan sesuai dengan hal yang dikuasainya atau seseuai dengan kemampuannya adalah hal yang menurut saya benar untuk dijakikan landasan sebagai peran gender dalam pengelolaan sesuatu atau dalam hal ini tata kelola hutan.
Sebagai balasan Pengguna terhapus

Re: Kesetaraan gender

oleh Ginanjar Saras Adhiguna -

Iya pak afif.. saya setuju, memang harus disesuaikan dengan peran dan porsinya, tetapi fakta dilapangan juga tidak semua admin ataupun marketing dan penyebarluasan informasi itu perempuan. Tapi saya setuju akan kesesuaian peran dan porsi. Dan ketika kita berbicara kesetaran gender sebenarnya kita juga berbicara mengenai hak dan kewajiban yang berarti setara, tetapi memang kaitanya dengan pengelolaan sdh itu sangat sulit terjadi karena disesuaikan dengan peran porsi dan beban kerja dan juga kondisi lingkungan ataupun manajemen kaitannya dengan pengelolaan sdh

Sebagai balasan Ginanjar Saras Adhiguna

Re: Kesetaraan gender

oleh Pengguna terhapus -

Hallo...Saya Budy Zet Mooy (Widyaiswara BDK Kupang)


Mencermati diskusi diatas, maka mencoba mengajak teman untuk melihat AKAR  DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN................???

Sejarah dunia adalah sejarah ketimpangan laki-laki dan perempuan. Dari sudut pandang agama saja bisa dilacak akar dari diskriminasi ini. Sejak awal perempuan sudah disalahkan. Kisa pengusiran Adam dan Hawa dari surga yang sangat familiar bagi penganut agama Abrahamic (Yahudi, Kristen, Islam) menjelaskan itu. Disecitakan bahwa hawa termakan bujukan iblis (ular) untuk memakan buah larangan, satu hal yang dilarang Tuhan. Hawa kemudian membujuk Adam untuk bersama memakan buah terlarang sehingga keduanya mendapatkan hukuman Tuhan terusir dari surga.

Dogma tentang posisi perempuan yang dipersalahkan ini berlajut sampai zaman skolastik. Perempuan diidentikkan dengan istilah feminine. Fe artinya kurang, mina artinya iman, jadi perempuan yang menyandang jiwa feminime diartikan sebagai manusia yang kurang iman. Akar diskriminasi terhadap perempuan ini juga bisa dilacak dari sudut pandang sosiologis terutama bila menggunakan perspektif marxis. Masyarakat capital telah menyerahkan kekuasaan ekonomi kepada pemilik modal atau pemilik alat produksi. Pekerja yang tidak memiliki modal kemudian dihargai sesuai dengan seberapa banyak barang yang mampu dihasilkan. Para pekerja ini teralienasi. Memang disini terjadi diskriminasi untuk semuannya, baik laki-laki maupun perempuan, Namun terhadap perempuan deskriminasi itu lebih berat, Karena sistem kapitalis hanya menghitung tenaga, maka perempuan yang memang memiliki keterbatasan tenaga jika dibandingkan laki-laki harus menerima mendapatkan upah rendah, Terlebih karena sistem patriaki yang mengatur bahwa perempuan harus mengatur rumah tangga membuat waktu mereka bekerja otomatis lebih sedikit.

Tentang sistem patriaki ini, juga menjadi sumber diskriminasi terhadap perempuan, Sistem yang telah mengakar sejak era neolitkum ini menjadikan laki-laki sebagai center (pusat) dari kehidupan sosial,  Setelah manusia secara komunal mulai menggarap lahan dan menghasilkan alat-alat maka muncullah orang-2 yang memiliki lahan lebih banyak/luas dari yang lain, disini mulai ada perbedaan kaya dan miskin dalam satu komunitas. Orang-2 yang memiliki lahan lebih banyak/luas kemudian mulai memperkerjakan orang lain untuk menggarap lahannya dengan imbalan upah.  Orang-2 yang dipekerjakan ini adalah para laki-laki, karena tenaga mereka lebih kuat dari perempuan, Disinilah penindasan terhadap perempuan mulai terlihat, Karena perempuan tidak diperlukan dalam menggarap lahan maka kemudian mereka diasingkan, Jadilah mereka mengurusi urusan domistik atau rumah tangga saja, Karena kapasitas perempuan hanya mengurusi masalah rumah tangga, maka perempuan dirasa tidak perlu untuk mendapatkan pendidikan atau hal-hal lain yang dapat  mengembangkan kemampuan merek.  Nah disinilah segala  peluang perkembangan untuk perempuan ditutup. Begitu sistem patriaki telah menjadi akan diskriminasi terhadap perempuan,  Sistem ini dianut hampir semua negara didunia dengan berbagai fariasinya...termasuk di negara kita Indonesia.

 

Sebagai balasan Rima Hartati

Re: Kesetaraan gender

oleh Rahmatullah Mukarramah -

Bagaimana dengan peranan KWT dalam pengelolaan SDH?

Sebagai balasan Rahmatullah Mukarramah

Re: Kesetaraan gender

oleh Rima Hartati -

Dalam pengelolaan SDH kwt bisa berperan juga,misalkan dlm penanaman wana farma sebagai tanaman sela di agro forestry

Sebagai balasan Rahmatullah Mukarramah

Re: Kesetaraan gender

oleh Pengguna terhapus -

Yang menjadi pertanyaan siapa yang akan mengambil keputusan dalam metode pengerjaan lahan...hingga penentuan pemilihan jenis komoditi...serta yang memutuskan berepa besar harga komoditi yang akan di jual ????