Hallo...Saya Budy Zet Mooy (Widyaiswara BDK Kupang)
Mencermati diskusi diatas, maka mencoba mengajak teman untuk melihat AKAR
DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN................???
Sejarah dunia adalah sejarah ketimpangan laki-laki dan perempuan. Dari sudut pandang agama saja bisa dilacak akar dari diskriminasi ini. Sejak awal perempuan sudah disalahkan. Kisa pengusiran Adam dan Hawa dari surga yang sangat familiar bagi penganut agama Abrahamic (Yahudi, Kristen, Islam) menjelaskan itu. Disecitakan bahwa hawa termakan bujukan iblis (ular) untuk memakan buah larangan, satu hal yang dilarang Tuhan. Hawa kemudian membujuk Adam untuk bersama memakan buah terlarang sehingga keduanya mendapatkan hukuman Tuhan terusir dari surga.
Dogma tentang posisi perempuan yang dipersalahkan ini berlajut sampai zaman skolastik. Perempuan diidentikkan dengan istilah feminine. Fe artinya kurang, mina artinya iman, jadi perempuan yang menyandang jiwa feminime diartikan sebagai manusia yang kurang iman. Akar diskriminasi terhadap perempuan ini juga bisa dilacak dari sudut pandang sosiologis terutama bila menggunakan perspektif marxis. Masyarakat capital telah menyerahkan kekuasaan ekonomi kepada pemilik modal atau pemilik alat produksi. Pekerja yang tidak memiliki modal kemudian dihargai sesuai dengan seberapa banyak barang yang mampu dihasilkan. Para pekerja ini teralienasi. Memang disini terjadi diskriminasi untuk semuannya, baik laki-laki maupun perempuan, Namun terhadap perempuan deskriminasi itu lebih berat, Karena sistem kapitalis hanya menghitung tenaga, maka perempuan yang memang memiliki keterbatasan tenaga jika dibandingkan laki-laki harus menerima mendapatkan upah rendah, Terlebih karena sistem patriaki yang mengatur bahwa perempuan harus mengatur rumah tangga membuat waktu mereka bekerja otomatis lebih sedikit.
Tentang sistem patriaki ini, juga menjadi sumber diskriminasi terhadap perempuan, Sistem yang telah mengakar sejak era neolitkum ini menjadikan laki-laki sebagai center (pusat) dari kehidupan sosial, Setelah manusia secara komunal mulai menggarap lahan dan menghasilkan alat-alat maka muncullah orang-2 yang memiliki lahan lebih banyak/luas dari yang lain, disini mulai ada perbedaan kaya dan miskin dalam satu komunitas. Orang-2 yang memiliki lahan lebih banyak/luas kemudian mulai memperkerjakan orang lain untuk menggarap lahannya dengan imbalan upah. Orang-2 yang dipekerjakan ini adalah para laki-laki, karena tenaga mereka lebih kuat dari perempuan, Disinilah penindasan terhadap perempuan mulai terlihat, Karena perempuan tidak diperlukan dalam menggarap lahan maka kemudian mereka diasingkan, Jadilah mereka mengurusi urusan domistik atau rumah tangga saja, Karena kapasitas perempuan hanya mengurusi masalah rumah tangga, maka perempuan dirasa tidak perlu untuk mendapatkan pendidikan atau hal-hal lain yang dapat mengembangkan kemampuan merek. Nah disinilah segala peluang perkembangan untuk perempuan ditutup. Begitu sistem patriaki telah menjadi akan diskriminasi terhadap perempuan, Sistem ini dianut hampir semua negara didunia dengan berbagai fariasinya...termasuk di negara kita Indonesia.