Pilihan pendaftaran

- Pengajar: Rusmalia 47
- Pengajar: yumi angelia
- Pengajar: Dwi Ariyanto
- Pengajar: handari karmelita
- Pengajar: Nden Rissa Hadikusumah, S.Si, M.Si
- Pengajar: Firmansyah S.Hut, M.Si
- Pengajar: GoUKM Training Center
- Pengajar: GoUKM Training Center
- Pengajar: GoUKM Training Center
- Pengajar: Siwi Tri Utami, S.Hut
- Pengajar: victor winarto
- Pengajar: Muhamad Yusuf
- Siswa terdaftar: 72
Salah satu kunci sukses mewujudkan kemandirian Kelompok Tani Hutan (KTH) adalah pendampingan yang berorientasi pada peningkatan dan pengembangan kemampuan KTH dalam kewirausahaan. Pengembangan kemampuan KTH dalam kewirausahaan sektor hasil hutan menjadi sangat penting dan dibutuhkan saat ini karena sangat banyak potensi hasil sumberdaya hutan di Indonesia yang belum dikelola secara optimal. Melalui pengembangan kewirausahaan, diharapkan KTH dapat meningkatkan taraf perekonomian mereka sehingga dapat lebih berdaya dan mandiri, tanpa ketergantungan bantuan dari pihak lainnya.
Hasil survey yang dilakukan oleh Pusat Penyuluhan secara online kepada penyuluh kehutanan, dengan jumlah responden sebanyak 1.161 orang (51,67%), mendapatkan hasil bahwa sebagian besar (90%) KTH yang didampingi Penyuluh masih kategori Pemula, 9% Madya dan 1% Utama. KTH Pemula umumnya masih lemah dalam kelola usaha. Menurut hasil survey, permasalahan utama yang dihadapi KTH adalah akses permodalan (28%), akses pemasaran (20%) dan kemitraan usaha (19%). Semua aspek tersebut merupakan bagian dari kewirausahaan.
Strategi peningkatan kompetensi kewirausahaan KTH harus diawali dengan transformasi pola pikir dan peningkatan kompetensi penyuluh dalam pendampingan kewirausahaan. Sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat dibutuhkan metode pembelajaran/peningkatan kapasitas Penyuluh Kehutanan yang berbeda dari biasanya (business as usual). Menurut pengalaman, pembelajaran dari KTH/pelaku usaha di tingkat tapak yang sukses/berhasil merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis (tacit knowledge) bagi Penyuluh Kehutanan. Pusat Penyuluhan telah memiliki 96 unit Wanawiyata Widyakarya (L2UKS) dengan 14 komoditas unggulan yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia yang siap menjadi tempat pembelajaran bagi para Penyuluh Kehutanan.
Dalam rangka efektivitas dan efisiensi peningkatan kapasitas Penyuluh Kehutanan dalam pendampingan kewirausahaan, kegiatan dilakukan dalam bentuk Temu Teknis Pendampingan Kewirausahaan Berbasis Komoditas dengan materi pembelajaran yang lebih praktis dan narasumber/fasilitator utama dari Wanawiyata Widyakarya (LP2UKS). Temu Teknis pendampingan kewirausahaan juga diharapkan menjadi media yang dapat mempertemukan Penyuluh Kehutanan dengan pelaku usaha dan pakar kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan pelayanan pendampingan KTH dalam mengembangkan komoditas unggulannya. Berdasarkan hasil survey 6 (enam) komoditas unggulan dan potensial KTH untuk dikembangkan adalah agroforestry, madu, kopi, wisata alam, bambu dan aren.
Menyikapi masa pandemic covid-19 dan mematuhi anjuran Pemerintah social dan physical distancing, maka kegiatan Temu Teknis Pendampingan Kewirausahaan Berbasis Komoditas dilaksanakan melalui media dalam jaringan (daring) atau online yang terintegrasi dengan Learning Management System (LMS) yang saat ini dikelola oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM dan mengelaborasi berbagai potensi baik materi, narasumber, serta fasilitator Wanawiyata Widyakarya/LP2UKS.
- Pengajar: Rusmalia 47
- Pengajar: yumi angelia
- Pengajar: Dwi Ariyanto
- Pengajar: handari karmelita
- Pengajar: Nden Rissa Hadikusumah, S.Si, M.Si
- Pengajar: Firmansyah S.Hut, M.Si
- Pengajar: GoUKM Training Center
- Pengajar: GoUKM Training Center
- Pengajar: GoUKM Training Center
- Pengajar: Siwi Tri Utami, S.Hut
- Pengajar: victor winarto
- Pengajar: Muhamad Yusuf
- Siswa terdaftar: 72